Home » » KH Tengku Zulkarnaen : Umat Kehilangan 'Rasa' Dakwahnya

KH Tengku Zulkarnaen : Umat Kehilangan 'Rasa' Dakwahnya


Pengantar :
Kyai Tengku Zulkarnaen adalah salah satu Kyai yg sedang naek daun di Jakarta, sepintas penampilannya mirip Laskar Jihad, tapi amaliahnya sangat NU (Ahl sunnah wal jamaah) sekali, beliau orang yg sangat berani dan vulgar menyerang radio Dakta Bekasi (Radio yg suka menyerang amaliah wong NU), padahal beliau adalah alumni Arab Saudi, dari beliau saya pernah mendengar bahwa PKS adalah Wahabi terselubung.
KH Tengku Zulkarnaen : Umat Kehilangan 'Rasa' Dakwahnya
Bagi sebagian orang, ulama yang satu ini cukup populer. KH Tengku Zulkarnaen memang mudah dikenali karena kerap mengisi acara ceramah dan siraman rohani di layar kaca.
Gaya bicaranya lugas dan tegas terutama bila menyangkut permasalahan yang tengah dihadapi umat. Maka tidaklah mengherankan ketika Ketua Umum Mathla'ul Anwar ini diminta komentarnya seputar gerakan dakwah di sela Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) beberapa waktu lalu, dengan terus terang, mengemukakan pendapat dan harapannya untuk kemajuan bidang dakwah Islamiyah.
Menurut dosen Fakultas Sastra USU Medan jurusan Lingustik Inggris ini, problem utama dakwah di tanah air, selain masalah rutin semisal lemahnya strategi dan konsep dakwah, adalah kurangnya sifat dakwah pada umat. Padahal kata dia, dakwah bukan cuma tanggungjawab dan urusan ormas Islam dan lembaga formal keagamaan, tetapi juga umat secara keseluruhan.
Inilah yang coba diutarakannya dalam KUII kemarin seraya harapan bahwa fokus dakwah hendaknya juga diarahkan pada upaya penyadaran akan pentingnya menumbuhkan sifat dakwah tersebut. Sebuah upaya yang bila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, akan membawa keberhasilan. Berikut petikan wawancaranya:
Apa saja masalah krusial yang dihadapi gerakan dakwah dewasa ini?
Jelas banyak sekali. Mulai dari strategi maupun konsep dakwah yang sekiranya perlu dibenahi, belum tercapainya sinergi antara ormas Islam dan lembaga Islam, dan masih banyak lagi. Namun menurut saya, satu permasalahan terbesar yang kita hadapi adalah hilangnya sifat dakwah dari sebagian umat.
Semua orang Islam wajib berdakwah. Begitu masuk agama Islam, kita wajib menyampikan kebenaran Islam kepada orang lain. Ibarat orang yang selama ini buta, kemudian matanya dioperasi hingga bisa melihat keindahan dunia, terus apa yang harus dia perbuat. dia harus berpikir supaya orang buta dapat dioperasi dan bisa pula menikmati indahnya dunia. Dia dapat berbuat apa saja yang dia bisa lakukan untuk membantu.
Jadi pada intinya dakwah ini beda dengan taklim. Kalau mengajar memang perlu ulama dan orang alim, tapi mengajak orang kepada kebaikan tidak perlu orang alim, asal dia tahu ilmu agama dia bisa memberikan pengetahuannya untuk orang lain pula. Contohnya saja adzan adalah seruan yang sempurna, bolehkah anak kecil mengumandangkan adzan? Jawabannya boleh saja, walaupun dia tidak alim. Dengan begitu Islam dapat membuktikan bahwa dakwah adalah kerja semua umat.
Selama ini telah terjadi salah persepsi di masyarakat mengenai esensi dakwah?
Betul dan itu terjadi karena kita selama ini tidak bisa membedakan dakwah dan taklim tadi. Padahal di masjid Nabi sejatinya ada empat amalan; dakwah, taklim, ibadah, dan hikmat. Intinya kita menggunakan diri dan harta kita untuk sebanyak-banyaknya mengenalkan agama Islam kepada seluruh dunia.
Kta lihat, orang di Eropa kalau sudah masuk Islam, dia akan berubah total. Pribadinya berubah, pakaiannya berubah juga cara bicaranya. Sehingga ketika setiap dia ditanya kenapa berubah, dia akan langsung berdakwah. Islam-lah yang telah mengubah saya. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan dewasa ini kita saksikan percepatan pertumbuhan Islam di Eropa begitu tinggi yang salah satu sebabnya karena setiap orang mendakwahkan agamanya. Di Indonesia tidak. Kita kalau mengajak orang kepada kebaikan seolah malu, kita lebih senang mengajak orang untuk makan siang.
Bagaimana untuk mengubah persepsi itu?
Ya harus terus disadarkan, dan saya kira tidak terlalu sulit. Kita lihat misalnya Jamaah Tabligh di Jakarta, mereka yang mantan pelaku kriminal diberi siraman rohani selama tiga hari, Alhamdulillah selanjutnya orang tadi berubah total dan mengajak yang lainnya untuk masuk ke dalam Islam yang sebenar-benarnya. Sebenarnya tidak terlampau sulit, asal ada niat serta kemauan saja. Makanya kalau setiap umat Islam di Indonesia sudah menjadikan sifat dakwah men

0 komentar:

Posting Komentar




Followers